We are pretty outstanding woman, don’t worry.
The world is so big. There are so many different ways to live. A person don’t
have to be married to be happy
Sebagai wanita yang hampir masuk usia
kepala tiga (30 tahun +) dan belum menikah, saya bisa merasakan ‘penderitaan’
teman-teman seusia saya yang belum menikah atau bahkan belum memiliki pasangan,
yang merasa tertekan ketika selalu ditanya ‘kapan nikah?’ baik oleh keluarga
ataupun lingkungan sekitarnya. Awalnya kesal, sebel, risih karena ditanya-tanya
terus, tapi lama-kelamaan saya cuek menanggapinya.
Beruntung, karena saya mempunyai ibu yang tidak
pernah menuntut saya, dalam dalam hal apapun, termasuk urusan kapan saya akan
menikah dan dengan siapa saya akan menikah nanti. Justru ibu pernah
bilang kepada saya bahwa, menikah itu bukanlah satu-satunya tujuan hidup
manusia. Masih banyak hal lain yang juga harus diperjuangkan. Ibu bukan
bermaksud mengatakan kalau nikah itu bukan hal yang penting, tetapi maksudnya
adalah, tidak usah terlalu dirisaukan dan dipikirkan kapan kamu akan menikah,
menikahlah ketika kamu benar-benar siap untuk menikah. Dia yang menciptakan kamu dan membentuk
hati kamu, lebih tahu isi hati kamu, dan akan mendekatkan jodoh yang
tepat ketika kamu benar-benar siap untuk menikah.
Di suatu malam, ibu yang waktu itu
mengetahui kegalauan hati saya, mengirimkan sebuah tulisan mengenai ‘alasan
menikah’ melalui pesan WhatsApp, baiklah, saya akan membagikannya untuk
teman-teman yang juga merasakan kerisauan mengenai ‘kapan akan menikah?,’ dan
‘dengan siapa akan menikah nanti’
Ketika kamu akan menikah, coba dicek lagi, apa alasan kamu
akan menikah?
Jangan menikah hanya
karena merasa ‘sudah umurnya menikah’ atau merasa sudah semakin tua,
Jangan menikah karena
kamu merasa kesepian dan butuh seseorang untuk menemanimu setiap saat,
Jangan menikah karena
kamu membutuhkan support keuangan dari pasangan kamu (masalah ekonomi),
Jangan menikah karena
kamu ingin membalas dendam dengan mantan pasangan kamu yang telah menikah
duluan,
Jangan menikah karena
kamu takut kehilangan orang yang kamu sayangi,
Jangan menikah hanya
semata-mata untuk memenuhi kebutuhan seksual,
Jangan menikah hanya
karena tekanan dari keluarga atau lingkungan sekitar kamu,
Jangan menikah karena
semua teman-temanmu sudah menikah.
Menikahlah karena kamu memang telah benar-benar siap menikah.
Menikahlah karena memang kamu benar-benar mencintai pasangan kamu, dan merasa
mantab untuk melangkah ke jenjang pernikahan dengannya, menjadi teman hidup
hingga diusia senja.
Dia yang ingin kamu nikahi adalah
dia yang semakin hari semakin membuatmu jatuh cinta, selalu membuatmu bahagia
ketika didekatnya. Dia mungkin tidak sempurna, namun dia menyempurnakan
hidupmu. Dia yang ingin kamu nikahi adalah dia yang menjadi partner
terbaik dalam hidupmu, saling mendukung dan bertumbuh dalam iman bersama-sama. Kadang memang
terjadi pertengkaran kecil, namun akan selalu ada jalan untuk bersama kembali,
melangkahkan kaki seiring sejalan kembali. Begitulah seharusnya J
Jadi, untuk kamu yang sekarang belum menikah, atau sudah
memiliki pasangan namun belum juga menikah, atau bahkan memilih untuk tidak
menikah, janganlah risau dengan tekanan di lingkungan kamu, ingat
satu hal bahwa kita adalah pilot dalam hidup kita sendiri, bukan orang lain
yang mengatur hidup kita. Kita sendiri yang memilih kemana akan melangkah. Kita
yang memilih bagaimana kita akan merancang bahagia kita masing-masing. Mengutip
quotes favorit saya dari Banksy, Not everyone will understand your journey. That’s okay.
You’re here to live your life, not to make everyone understand. J