Friday, 24 January 2020

Nobody’s Thinking About You


We all spend our twenties and thirties trying so hard to be perfect, because we’re so worried about what people will think of us, when you finally realize this liberating truth – nobody was ever thinking about you, anyhow.


 Sore itu, obrolan antara aku dan seorang temanku sepulang kerja,
“Gue kok ngrasa  insecure sama hidup gue ya.
“Maksud lo gimana” Tanyaku kemudian.
“Gue pikir, diusia gue yang sekarang ini, gue bisa lebih dari sekarang. Really going to be something by the age of 30. Tapi kayaknya ya gini-gini aja. Karier, relationship, networking semua mandeg. Apalagi kalau ngomongin pencapaian orang lain, gue makin terpuruk rasanya. Do nothing! Kenapa orang lain bisa, sedang gue enggak? Kenapa hidup orang lain sempurna, hidup gue enggak?”
Jawabku “The only thing you have to be by the age of 30 is yourself!”

Mungkin kita pun pernah, atau mungkin sedang mengalami hal serupa. Insecure dengan diri sendiri. Kebanyakan dari kita menghabiskan usia dua puluh hingga tiga puluhan tahun merasa insecure dan stress, karena selalu berusaha untuk menjadi sempurna, baik dalam pekerjaan, memilih pasangan, bahkan penampilan. Kenapa? Karena tanpa disadari kita begitu kawatir tentang apa yang orang pikirkan tentang kita.
 Tentang penampilan kita, badan yang menggendut, perut yang sudah mulai buncit, pakaian yang serasa itu-itu saja, pekerjaan yang kurang menjanjikan, serasa semua salah dimata kita, sedangkan kehidupan orang lain terlihat sempurna.
Kitapun mulai diet ketat supaya bisa punya bodygoals kayak si A, dan mulai menghabiskan gaji untuk membeli pakaian, tas, sepatu agar penampilan makin kece kayak si B, bisa traveling keliling dunia ala-ala selebgram. Kita mengejar kesempurnaan demi mendapat acceptance dari society. Sampai akhirnya kita pun lelah mengejar kesempurnaan. Hidup dan berkat yang kita terima serasa tak pernah cukup.
Mau tau fakta yang sebenarnya? Faktanya adalah, apapun yang kita lakukan, apapun pencapaian kita, bagaimapun bentuk badan kita, pakaian apa yang kita pakai, bagaimanapun perjuangan kita untuk menjadi sempurna, tidak ada yang benar-benar peduli dengan hal itu. Nobody was ever thinking about you, anyhow. They aren’t. They weren’t. They never were.
Bahwa sesungguhnya, People are mostly just thinking about themselves. Orang-orang kebanyakan hanya memikirkan diri mereka sendiri. Mereka sudah terlalu sibuk dengan ‘medan perang masing-masing.’ Sehingga mereka sudah tidak punya waktu untuk memikirkan dan kawatir tentang apa yang kita lakukan, atau seberapa baik kita melakukannya, karena mereka semua terjebak dalam drama mereka sendiri.
Jadi, mulai sekarang, berhentilah membandingkan, berhentilah mengkawatirkan apa yang dipikirkan orang lain. Jangan lagi cemas dan merasa tidak nyaman dengan diri sendiri. Jadilah apapun yang kita inginkan. Buat apa pun yang ingin kita buat, dan biarkan itu berjalan apa adanya, tanpa terlalu mengejar kesempurnaan.
Karena, apa yang kita pikirkan tentang diri kita, itu jauh lebih penting daripada apa yang orang pikirkan tentang kita.

FORMULA KEBERUNTUNGAN

The best luck of all is the luck you make for yourself (Douglas MacArthur)   Kita mungkin pernah tau bahwa di dunia ini ada jenis manusi...