![]() |
Illustration by Rachel Levit |
Like any people living in the age of
information superhighway, sepertinya saya pun tak bisa lepas dari kebutuhan
akan tautan informasi pada jaringan internet (world wide web). Keberadaan internet sudah menjadi bagian vital
dalam hidup saya, kalau diibaratkan mungkin internet bagi saya sepertihalnya
oksigen untuk bernafas dan air untuk saya minum, sevital itulah kira-kira (iya tahu,
saya memang lebay :p). Karena merasa terbantu sekali dengan jaringan internet
dan website, sayapun tertarik untuk mengulas salah satu artikel klasik karya Vannevar
Bush tahun 1945, yang berhasil meramalkan kemunculan new media.
Adalah
“As We May
Think”,
yaitu artikel
klasik yang ditulis oleh Vannevar
Bush tahun 1945 di majalah Atlantic Monthly. Bush menyebutkan bahwa
manusia harus membangun peradabannya sendiri, manusia harus memesinkan segala
catatannya, dimana manusia tak harus terkendala dengan ingatan pendeknya
sendiri.
As We May Think
telah menginspirasi terciptanya internet dan world wide web (website). Jauh sebelum internet ditemukan, Vannevar Bush dalam
artikelnya tersebut telah memprediksi tingkah laku manusia ketika masuk era new media, baik itu dari sisi positif
maupun negatifnya. Menurutnya,
human mind bekerja berdasarkan
asosiasi (assosiation). Dengan sebuah
data (informasi) dipegang, maka ia akan meyambung dengan informasi berikutnya
yang terasosiasi dengan data sebelumnya.
Siapa sih Vannevar Bush? Dia adalah seorang
insinyur dan ilmuwan berkebangsaan Amerika yang dikenal karena pencapaiannya
pada bidang komputasi analog. Ia menemukan 50 buah penemuan antara lain
komputer analog yang ia beri nama Differential Analyzer (alat
penganalisis aljabar tinggi), yang mampu menghitung persamaan aljabar tinggi. Tahun
1945 Bush menulis artikel berjudul As We May Think di majalah Atlantic Monthly,
tulisannya tersebut sangat popular dan menjadi cikal bakal munculnya era new media.
As We May Think
menjadi
popular karena disebut-sebut sebagai artikel yang berhasil meramalkan beberapa
jenis teknologi masa kini diantaranya : Hypertext, personal
computer, internet, speech recognition bahkan
hingga ensiklopedia daring seperti Wikipedia.
Dalam artikelnya, Bush mendeskripsikan sebuah mesin teoretis bernama Memex (Memory
Extender), sebuah mesin mekanis yang berfungsi sebagai peranti penyimpanan dan
pengambilan informasi.
Seperti
ibarat otak manusia yang membentuk memori melalui asosiasi neuron, memex juga
memanfaatkan teknologi microfilm sebagai media penyimpanan dimana pengguna
dapat menghubungkan dokumen-dokumen yang tersimpan pada Memex.
Secara
fisik memex dideskripsikan terdiri atas sebuah meja yang dilengkapi dengan
layar, keyboard,
tombol dan pengungkit (lever) serta tempat penyimpanan microfilm. Informasi
yang tersimpan dalam microfilm dapat diakses dengan cepat dan ditampilkan
melalui layar yang disediakan. Bush menyebut konsep ini
sebagai “associative trails”, setiap trail nantinya dapat
dilengkapi dengan komentar tambahan untuk memperjelas hubungan antar dokumen
yang dihubungkan.
Ilustrasi
bentuk Memex yang menggunakan meja, layar dan keyboard dapat dikatakan mirip
dengan bentuk personal computer masa
kini. Konsep Associative trail yang Bush usulkan mirip dengan teknologi hypertext yang muncul pada era 60-an,
dan juga bentuk dari tautan informasi pada jaringan Internet (world wide web). Secara eksplisit Bush
dalam artikel tersebut juga meramalkan dengan sangat dekat akan kemunculan
ensiklopedia-ensiklopedia yang lengkap dengan “associative trail” dan dapat
digabungkan satu sama lain, mirip dengan apa yang ditawarkan wikipedia saat
ini.
Dalam artikelnya, Vannevar Bush juga
mengungkapkan tentang keprihatinannya akan arah tujuan usaha penelitian di
bidang sains lebih pada kehancuran, karena masa itu penelitian dipusatkan untuk
pengembangan senjata dan strategi perang, dibandingkan untuk tujuan pemahaman
dan mencari penjelasan rinci dengan mesin memori kolektif dengan konsep
“memex”, yang akan membuat berbagai pengetahuan menjadi accessible, dan dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan
manusia.
Setelah perang
dunia ke dua berakir, penelitian di bidang sains semakin dikembangkan. Demikian
halnya dengan penelitian pada jaringan internet dan website juga semakin berkembang
pesat. Seperti apa perkembangan dan dampak internet bagi dunia? akan saya tulis
di tulisan saya selanjutnya 😉
Itulah sedikit tulisan tentang ‘As We May Think’, artikel klasik yang ditulis oleh Vannevar Bush tahun 1945 di majalah Atlantic Monthly, yang memprediksi
tingkah laku manusia ketika masuk era new
media, hingga
akhirnya prediksi tersebut menjadi nyata sejak jaringan internet dan website
ditemukan tahun 1990an, dan semakin berkembang hingga sekarang.
No comments:
Post a Comment