Thursday, 5 October 2017

Turn Your Bad Day Into a Positive One

Keep calm when things don’t go according to your expectations

Beautiful things always meet friction


Noor Unnahar
Hidup tak melulu bercerita tentang tawa, kesuksesan ataupun kebahagiaan, ada kalanya apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataannya, ada kalanya kita mengalami kegagalan, kekecewaan ataupun konflik dengan seseorang. Ada kalanya ketika semua hal kecil nampaknya salah atau saat kita lebih mudah tersinggung tanpa penjelasan.
Ketika masih kecil dulu, saat saya sedang bersedih atau dalam suasana hati yang buruk, ibu saya akan mengantar saya ke tempat tidur, menarik selimut saya dan memberikan minuman hangat. Sebelum menutup pintu kamar, dia akan mengatakan bahwa segalanya akan baik-baik saja dan tidak perlu terlalu dicemaskan.
Cara ibu menenangkan saat saya sedang bersedih waktu kecil dulu, masih berlanjut sampai saya dewasa dan tinggal berbeda kota dengan ibu. Saya tidak pernah lupa betapa kuatnya pendekatan sederhana terhadap hari-hari sulit ini. Dari beberapa menit yang dihabiskan di balik selimut tempat tidur, sambil mendengarkan musik atau menulis buku, saya menemukan kekuatan untuk memberi izin pada diri saya untuk memulai hari saya dengan lebih bersemangat dan mood lebih baik lagi. Tentu itu bukan hal yang mudah, namun saya percaya bahwa saat menghadapi masa-masa sulit, kita cukup ingat tiga hal : rest, relax, enjoy, dan yakin bahwa segalanya akan baik-baik saja.
Tentu saja, masing-masing orang memiliki cara lain untuk mengembalikan semangat positif setelah mengalami hari beratnya. Misalnya dengan minum kopi atau cold beer, mendengarkan musik, nonton, jalan-jalan, shopping dan masih banyak lagi. Sebagian besar dari kita memiliki pekerjaan dan keluarga yang membutuhkan kita, masih banyak hal-hal yang harus kita selesaikan juga oleh karena itu penting bagi kita untuk segera mengembalikan semangat baru setelah mengalami hari yang berat.
Setiap orang pernah mengalami hari-hari yang sulit, Leah Weiss seorang profesor Stanford University, mengatakan bahwa saat kita menghadapi hari yang sulit (bad day) langkah pertama adalah bersikap baik pada diri sendiri, sadari bahwa kita tidak sempurna dan kenali kekurangan kita. Bad day tidak selamanya buruk, namun kadang menjadi moment yang tepat untuk instrospeksi diri. Dengan mengenali kelemahan, kita dapat membangun kekuatan kita.
Ketika sedang menghadapi hari-hari yang sulit, ingatlah selalu bahwa hidup sangat berharga, diatas segala tantangan, prasangka dan keadaan paling kritis sekalipun. Akhirnya kita pun akan menyadari bahwa kebahagiaan bukanlah berarti memiliki kehidupan yang sempurna, melainkan menggunakan air mata untuk memupuk kesabaran, kegagalan untuk mengukir kedamaian, kesedihan untuk mengalasi kebahagiaan, kesulitan untuk membuka jendela pengetahuan. So, Every single day is a good day, no matter how bright or dark it is, because it always brings an opportunity to start a positive beginning in your life.

Tuesday, 20 June 2017

How Positive Thoughts Boost Your Luck

Once you replace negative thoughts with positive ones, you'll start having positive results 
(Willie Nelson)


Tahun lalu, seorang teman memberikan sebuah kalung pada saya. Sewaktu memberikan kalung oleh-oleh dari Jepang itu, teman saya sempat bilang, kalau kalung tersebut membawa keberuntungan. Saya termasuk orang yang rasional dan tidak percaya dengan hal-hal semacam itu, namun karena penasaran sayapun kemudian membuktikannya.
Kapanpun dan dimanapun saya selalu membawa kalung itu dan menyimpannya di dalam tas. Anehnya, sejak membawa kalung tersebut kemanapun saya pergi, saya merasa selalu beruntung. Apapun itu, dalam hal apapun, kondisi apapun dan berada dimanapun, saya merasa menjadi orang yang selalu beruntung, hidup saya mudah, ringan dan tanpa beban.
Beberapa bulan kemudian tiba-tiba saya kehilangan kalung yang sangat berharga buat saya tersebut. Kalung dari perak dengan liontin bertuliskan “LUCK” tersebut hilang dari tas saya. Saya panik. Pikiran saya kacau. Bukan karena harga barang tersebut, tapi lebih karena ketakutan dan kecemasan saya tentang ‘keberuntungan’ saya selanjutnya. Karena saya selama ini meyakini bahwa kalung itulah pembawa keberuntungan saya.
Sekian hari saya cari, tapi kalung tersebut tidak ketemu juga. Akhirnya saya pun menyerah. Mungkin kalung itu hilang karena memang sudah waktunya hilang. Toh sesuatu di dunia ini tidak ada yang abadi. Selalu ada yang datang dan pergi. Termasuk kalung itu. Ada ataupun tidak ada kalung itu saya tetap terus bergerak, sibuk dengan rutinitas saya, kegiatan saya, dan lama kelamaan saya pun melupakan kalung itu.
Tanpa saya sadari, ternyata kekawatiran saya tentang ‘luck’ karena kehilangan kalung tersebut tidak terbukti. Hidup saya tetap ringan, enjoy, lancar, dan tetap...., saya merasa selalu beruntung!
Dari hal tersebut, saya mulai paham bahwa ‘keberuntungan’ saya selama ini bukan karena kalung tersebut, tetapi karena diri saya sendiri. Ada ataupun tidak ada kalung itu, hidup saya tetap baik-baik saja. Saya beruntung ya karena memang saya ingin beruntung. Saya bisa ya memang karena saya yakin saya bisa. Saya bahagia ya karena memang saya ingin selalu bahagia. Artinya, bahwa hal-hal baik akan datang ketika pikiran kita positif. Ketika kita yakin kita bisa, maka alam bawah sadar kita akan mengerahkan diri kita hingga akhirnya kita benar-benar bisa, tapi kalau dari awal kita sudah menyerah dan berfikiran negatif, maka hasilnya pun akan negatif juga.
Percayalah, bahwa semesta akan mendukung kita ketika pikiran kita selalu positif, hal-hal baik akan datang dan hal-hal negatif akan pergi dengan sendirinya. Dalam hal ini bukan berarti hidup kita lancar dan tanpa masalah, manusiawi kalau kita punya segudang masalah, namun hebat ketika kita bisa melihat segala masalah yang kita hadapi dengan pikiran positif dan terbuka, bukan justru berfikiran sempit dan mengeluh atau bahkan menyalahkan orang lain dari masalah kita.
Saya tahu, ini pasti tidak mudah, tapi sebenarnya ini semua hanya soal bagaimana sudut pandang kita terhadap masalah tersebut. Berat atau tidaknya masalah kita itu tergantung pikiran kita sendiri. Sepenuhnya diri kitalah yang bisa mengendalikan diri kita, apakah akan berlarut dalam masalah dan pikiran negatif kita atau justru dapat bangkit dari masalah tersebut dengan pikiran positif. Mengutip kata-kata dari Abraham Lincoln :
 “We can complain because rose bushes have thorns, or rejoice because thorn bushes have  roses” , Kita bisa mengeluh karena mawar memiliki duri, atau bersukacita karena semak berduri memiliki mawar.
Seperti yang sudah saya sampaikan di atas, bahwa segala sesutu tergantung sudut pandang kita. Sulit-mudahnya suatu masalah, susah-senangnya hati kita, lemah-kuatnya diri kita, itu menurut saya sepenuhnya kita yang mengendalikan dan mengatur, bukan orang lain, benda atau apapun juga.
Namanya juga manusia, ketika beban di pundak semakin banyak, dan hidup terasa lebih berat, kita pun kadang sering complain, mengapa hidupku seperti ini, atau mengapa hidupku tak seenak dia, tak sekaya, secantik, setampan, sesukses dia, tak bisa bersama si dia dan lain sebagainya, mulai sekarang, stop complain.
Yuk, kita berfikiran positif. Cintailah hidup kita, maka semesta akan berbalik mencintaimu. Love your own life, and it will love you right back! Untuk penutup, saya punya kutipan kata-kata menarik dari Harvey Fierstein, berikut ini :
I do believe we're all connected. I do believe in positive energy. I do believe in the power of prayer. I do believe in putting good out into the world. And I believe in taking care of each other. (Harvey Fierstein)

Be Happy Anyway,
With Love

Paulina

Tuesday, 7 February 2017

U-Report UNICEF : Dukungan Sosial Dari dan Untuk Anak-Anak Indonesia

(Paulina Damayanti)

Kecintaan saya dengan anak-anak mendorong saya untuk bergabung dengan U-report UNICEF via Twitter sejak bulan Februari 2015. Menurut saya, tidak cukup hanya memiliki gagasan saja namun perlu diikuti aksi nyata untuk menunjukkan kepedulian kita terhadap isu-isu yang menyangkut perlindungan anak. Terlebih mengingat semakin banyaknya kasus-kasus kekerasan dan pelecehan seksual pada anak-anak, kekerasan dalam sekolah (bullying), pernikahan anak, rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan anak, maka saya tergerak untuk semakin aktif menyuarakan perubahan untuk perlindungan anak melalui U-Report.

Pendidikan (Anak Putus Sekolah)
Sepanjang tahun 2015 ini, menurut saya isu yang menarik dan penting untuk disuarakan adalah menyangkut ‘Anak Putus Sekolah’ (Pedidikan), karena tak terelakkan lagi pendidikan adalah hak setiap anak. Seperti halnya makanan dan pakaian, pendidikan adalah hal krusial yang harus dimiliki oleh anak-anak Indonesia, karena pendidikan adalah pondasi penting bagi masa depan anak-anak Indonesia. Namun faktanya, menurut data dari UNICEF sebanyak 2,5 juta anak Indonesia putus sekolah, dan itu adalah berita buruk.
            Penyebab anak-anak putus sekolah, selain karena kekurangan biaya juga karena kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan kurang. Bagi kebanyakan orang tua (terutama di pedesaan atau daerah terpencil), pendidikan cukup bisa menulis, membaca dan berhitung, sejauh anak-anak sudah bisa menulis, membaca dan berhitung itu cukup dan tidak perlu melanjutkan pendidikan lagi. Selain itu banyak orang tua (terutama dari keluarga kurang mampu) yang beranggapan jika pendidikan tidak penting, yang terpenting anak-anak pintar mencari uang dan perut kenyang, sehingga tak heran bila banyak anak-anak putus sekolah.
            Pendidikan merupakan tiang utama kemajuan bangsa, pendidikan wajib belajar 9 tahun memang wajib didukung semua pihak, tidak hanya pemerintah yang bekerja, namun juga kita harus turut menyuarakan dukungan positif untuk mendorong anak-anak Indonesia menyelesaikan pendidikan, minimal wajib belajar 9 tahun.

Pernikahan Anak
            Selain pendidikan, isu yang menarik dan penting untuk disuarakan adalah menyangkut pernikahan anak. Kasus pernikahan usia dini di Indonesia berbanding lurus terhadap lonjakan angka putus sekolah dan kemiskinan. Menurut UNICEF, sebanyak 50.000 anak perempuan Indonesia diperkirakan menikah sebelum usia 15 tahun, itu bukanlah angka yang sedikit, namun sudah cukup mengkawatirkan dan perlu segera diselesaikan.
            Tradisi atau budaya yang telah mengakar di masyarakat menjadi salah satu penyebab pernikahan anak. Perempuan masih dianggap dibawah lelaki, sehingga pendidikan dinilai tidak penting bagi perempuan, yang terpenting ada yang mau menikahi. Karena masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa perawan tua dianggap aib, jadi lebih baik cepat nikah di usia dini daripada tidak laku. Selain karena tradisi, pernikahan anak juga karena faktor ekonomi dan status sosial, untuk mengangkat drajad dan kemapanan ekonomi keluarga.
            Pernikahan anak jelas melanggar hak anak untuk mendapatkan pendidikan dan meraih cita-cita mereka. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan edukasi, advokasi dan konseling secara berkesinambungan.

Why is U-Report UNICEF  a good innovation for Indonesia? 
            Di era WEB 2.0 media baru mulai berkembang, melalui berbagai akun sosial media seperti blog, facebook, twitter, youtube, semua orang bisa menjadi sumber informasi dan  informasi yang disampaikan dapat lebih cepat, efektif, dan efisien.
Seperti yang telah digalakkan oleh UNICEF Indonesia melalui akun U-Report Indonesia di twitter. Hadirnya U-Report di Indoensia tentu membawa semangat positif untuk membawa perubahan positif dan membawa anak-anak muda Indonesia menjadi agen perubahan. Di U-report anak-anak muda dapat berkontribusi meyumbangkan ide, dan menyuarakan isu-isu yang berhubungan dengan anak dan remaja di Indonesia. Hal tersebut tentu sangat efektif, karena akun tersebut ditujukan untuk dan dibuat oleh anak-anak muda sendiri. Isu-isu yang berhubungan dengan anak-anak muda seperti pelecehan seksual, kekerasan dalam sekolah (bullying), HIV AIDS, dan pendidikan, dapat diinformasikan di U-Report secara up to date, dan dengan bahasa yang mudah dipahami, selain itu juga melatih kreatifitas kaum muda Indonesia untuk berekpresi menyuarakan pendapatnya melalui video, fotografi, ataupun essay mengenai isu-isu yang berhubungan dengan anak-anak muda dan remaja, dan langsung dapat diupload di akun U-Report tersebut.

Why is it important for young people's voices be heard?
            Anak-anak muda adalah agen perubahan bangsa. Kelak anak-anak mudalah yang akan memimpin bangsa, akan membuat regulasi, akan memutuskan ke arah mana negara dan bangsa ini akan di bawa, sehingga suara anak muda sangat penting untuk didengar.
Anak muda kini bukan hanya sebagai penerima layanan yang pasif namun juga berperan aktif dalam perencanaan strategis dan rencana aksi nasional untuk menyelesaikan berbagai persoalan dan regulasi yang menyangkut anak dan remaja Indonesia.
Harapannya U-Report semakin aktif untuk memberikan informasi dan edukasi terkait perlindungan anak, undang-undang dan regulasi yang berlaku dan juga kasus-kasus atau fakta berbagai permasalah anak dan remaja yang terjadi di Indonesia. Selain itu U-Report dapat menjadi wadah untuk menyuarakan curahan hati, mimpi, harapan dan aspirasi anak-anak dan remaja di seluruh Indonesia.



 

FORMULA KEBERUNTUNGAN

The best luck of all is the luck you make for yourself (Douglas MacArthur)   Kita mungkin pernah tau bahwa di dunia ini ada jenis manusi...