Tuesday, 6 March 2018

Kamu, Kapan Nikah?



We are pretty outstanding woman, don’t worry. The world is so big. There are so many different ways to live. A person don’t have to be married to be happy

Sebagai wanita yang hampir masuk usia kepala tiga (30 tahun +) dan belum menikah, saya bisa merasakan ‘penderitaan’ teman-teman seusia saya yang belum menikah atau bahkan belum memiliki pasangan, yang merasa tertekan ketika selalu ditanya ‘kapan nikah?’ baik oleh keluarga ataupun lingkungan sekitarnya. Awalnya kesal, sebel, risih karena ditanya-tanya terus, tapi lama-kelamaan saya cuek menanggapinya.
Beruntung, karena saya mempunyai ibu yang tidak pernah menuntut saya, dalam dalam hal apapun, termasuk urusan kapan saya akan menikah dan dengan siapa saya akan menikah nanti. Justru ibu pernah bilang kepada saya bahwa, menikah itu bukanlah satu-satunya tujuan hidup manusia. Masih banyak hal lain yang juga harus diperjuangkan. Ibu bukan bermaksud mengatakan kalau nikah itu bukan hal yang penting, tetapi maksudnya adalah, tidak usah terlalu dirisaukan dan dipikirkan kapan kamu akan menikah, menikahlah ketika kamu benar-benar siap untuk menikah. Dia yang menciptakan kamu dan membentuk hati kamu, lebih tahu isi hati kamu, dan akan mendekatkan jodoh yang tepat ketika kamu benar-benar siap untuk menikah.
Di suatu malam, ibu yang waktu itu mengetahui kegalauan hati saya, mengirimkan sebuah tulisan mengenai ‘alasan menikah’ melalui pesan WhatsApp, baiklah, saya akan membagikannya untuk teman-teman yang juga merasakan kerisauan mengenai ‘kapan akan menikah?,’ dan ‘dengan siapa akan menikah nanti’
Ketika kamu akan menikah, coba dicek lagi, apa alasan kamu akan menikah?
Jangan menikah hanya karena merasa ‘sudah umurnya menikah’ atau merasa sudah semakin tua,
Jangan menikah karena kamu merasa kesepian dan butuh seseorang untuk menemanimu setiap saat,
Jangan menikah karena kamu membutuhkan support keuangan dari pasangan kamu (masalah ekonomi),
Jangan menikah karena kamu ingin membalas dendam dengan mantan pasangan kamu yang telah menikah duluan,
Jangan menikah karena kamu takut kehilangan orang yang kamu sayangi,
Jangan menikah hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan seksual,
Jangan menikah hanya karena tekanan dari keluarga atau lingkungan sekitar kamu,
Jangan menikah karena semua teman-temanmu sudah menikah.
Menikahlah karena kamu memang telah benar-benar siap menikah. Menikahlah karena memang kamu benar-benar mencintai pasangan kamu, dan merasa mantab untuk melangkah ke jenjang pernikahan dengannya, menjadi teman hidup hingga diusia senja.
Dia yang ingin kamu nikahi adalah dia yang semakin hari semakin membuatmu jatuh cinta, selalu membuatmu bahagia ketika didekatnya. Dia mungkin tidak sempurna, namun dia menyempurnakan hidupmu. Dia yang ingin kamu nikahi adalah dia yang menjadi partner terbaik dalam hidupmu, saling mendukung dan bertumbuh dalam iman bersama-sama. Kadang memang terjadi pertengkaran kecil, namun akan selalu ada jalan untuk bersama kembali, melangkahkan kaki seiring sejalan kembali. Begitulah seharusnya J
Jadi, untuk kamu yang sekarang belum menikah, atau sudah memiliki pasangan namun belum juga menikah, atau bahkan memilih untuk tidak menikah, janganlah risau dengan tekanan di lingkungan kamu, ingat satu hal bahwa kita adalah pilot dalam hidup kita sendiri, bukan orang lain yang mengatur hidup kita. Kita sendiri yang memilih kemana akan melangkah. Kita yang memilih bagaimana kita akan merancang bahagia kita masing-masing. Mengutip quotes favorit saya dari Banksy, Not everyone will understand your journey. That’s okay. You’re here to live your life, not to make everyone understand. J

3 comments:

FORMULA KEBERUNTUNGAN

The best luck of all is the luck you make for yourself (Douglas MacArthur)   Kita mungkin pernah tau bahwa di dunia ini ada jenis manusi...