Perkembangan
teknologi dan komunikasi kini
menjadi semakin dekat dan erat hubungannya dengan adanya inovasi di berbagai
sarana komunikasi. Menurut Rogers (2003) Komunikasi yaitu pertukaran pesan
untuk mencapai pengertian bersama antara dua orang atau lebih, sedangkan
teknologi komunikasi merupakan sarana atau alat manusia dalam bertukar pesan
tersebut.
Dari
masa ke masa, teknologi komunikasi semakin berkembang. Selalu ada inovasi di
bidang teknologi komunikasi untuk menjawab berbagai kebutuhan manusia, baik
untuk meningkatkan taraf hidup, memudahkan pekerjaan, sebagai media sosialisasi
antar manusia, hingga sebagai sarana hiburan/entertaiment. Sejak ditemukan
bahasa lisan dan tulisan, sejak itu pulahlah teknologi mulai ditemukan,
berkembang, dan terus disempurnakan mengikuti perkembangan jaman dan kebutuhan
manusia.
Bukan
hal asing lagi ketika kita memperoleh informasi dari majalah atau koran,
memiliki telepon, televisi, radio, dan yang teranyar adalah komputer dengan
jaringan internet di dalamnya, itulah hasil dari perkembangan teknologi
komunikasi. Internet yaitu jaringan hardware
yang bisa menghubungkan komputer di seluruh dunia, dengan menghantarkan
informasi secara instan dan global. Internet sendiri berasal dari kata inter-network, dimana awal mula internet
hanyalah untuk komunikasi nonkomersial, dan hanya digunakan untuk pertukaran
data di suatu perusahaan atau institusi. Kini internet berkembang menjadi media
massa yang lebih luas, yang dapat menghantarkan dan menerima informasi antar
pribadi ataupun kelompok.
Ketika
kita menggunakan internet, maka kita dapat memanfaatkan beberapa layanan di
dalamnya, yaitu komunikasi langsung misalnya aplikasi e-mail dan chat, layanan
(software) diskusi menggunakan
aplikasi milis, blog, bulletin,
sumber informasi menggunakan World Wide
Web (www). Dari aplikasi-aplikasi tersebut tentu membawa banyak manfaat dan
kemudahan bagi masyarakat luas, tidak hanya untuk kepentingan bisnis saja,
namun juga bermanfaat untuk menyuarakan pendapat, eksistensi diri, sosialisasi,
dan juga sarana hiburan. Sehingga tak heran apabila kini aktivitas-aktivitas di
berbagai sektor masyarakat pun berbasis internet, misalnya e-Banking, e-Learning, e-Government, dan lain sebagainya.
Internet inilah yang merupakan pelopor
munculnya era media baru. Media baru sebenarnya bukanlah hal baru, namun
perkembangan di Indonesia baru benar-benar dapat dimaksimalkan manfaatnya di
era globalisasi pada saat ini. Media baru yang dibentuk oleh komputer ini,
dalam pandangan luas berbeda dengan radio, televisi dan komputer, namun
merupakan konvergensi antara audio/video dengan World Wide Web.
Melalui
layanan World Wide Web atau web di
jalur internet, media baru atau media online menjadi sarana komunikasi yang bersifat
kolektif, dimana masing-masing individu didalamnya dapat saling bertukar
pendapat, informasi, mendapatkan berita yang up to date secara cepat, dan efisien. Web mampu memberikan
informasi bagi pengguna komputer yang terhubung denga jaringan internet.
Adalah
Barners-Lee dari Massachusetts Institute of Technology yang pertama kali
mengelalkan dan mengembangkan situs web. Tentu untuk saat ini, web mengalami
banyak perkembangan. Dari awal ditemukan, web berbentuk standart dan dikenal
dengan WEB 1.0. Web tersebut masih bersifat statis dan informatif. Untuk
berbagai layanan di internet berwujud static web dan dihubungkan oleh
hyperlink. WEB 1.0 ini hanya bersifat satu arah dan hanya berbentuk profil,
portal berita, ataupun email. Hingga pada tahun 2003, O’Reilly Media
mencetuskan era WEB 2.0, yang merupakan pengembangan dari WEB 1.0. WEB 2.0 ini
memiliki keunggulan, pengguna web dapat saling berinteraksi, tidak hanya pasif
menerima informasi, namun bisa juga memberikan input berupa komentar,
mengupload foto, video.
Di
era WEB 2.0 inilah media baru mulai berkembang, melalui berbagai akun sosial
seperti blog, facebook, twitter, youtube, semua orang bisa menjadi sumber
informasi. Informasi yang disampaikan dapat lebih cepat, efektif, dan efisien.
Bila dulu ketika menggunakan media konvensional seperti Koran atau majalah
untuk mengemukakan pendapat, maka akan ada pihak editor majalah yang akan
menyeleksi pesan kita, belum lagi tata letak majalah/Koran yang terbatas,
sehingga kebebasan kita untuk berekspresi terbatas. Namun kini, berkat WEB 2.0,
setiap orang bebas mengungkapkan ide, masukan, ataupun kritikan melalui
berbagai macam akun yang terdapat dalam web tersebut.
Salah
satu aktifitas sosial yang semakin berkembang dengan era web 2.0 yaitu social
marketing atau pemasaran sosial. Social marketing adalah perancangan program
yang bertujuan untuk merubah perilaku seseorang, demi meningkatkan kesehatan,
mencegah kecelakaan atau menjaga lingkungan, dan biasanya dilakukan oleh
pemerintah atau lembaga nirlaba. Perinsip sosil marketing yaitu menolak
perilaku potensial yang negative, memodifikasi beberapa perilaku dan
meninggalkan perilaku lama. Salah satu contoh kegiatan sosial marketing adalah
ajakan untuk berhenti merokok, stop narkoba, penggunaan alat kontrasepsi untuk
mengendalikan angka kelahiran, penghentian penebangan pohon secara liar, dan
lain sebaginya.
Tujuan
dari sosial marketing yaitu dapat merubahan sikap dan perilaku seseorang atau
kelompok, hal tersebut tentu bukanlah hal yang mudah untuk dijalankan. Sehingga
dalam hal ini diperlukan media yang tepat untuk menyampaikan pesan, agar
informasi yang disampaikan dapat tepat sasaran. Media yang digunakan untuk
social marketing dahulu hanya menggunakan karakter media below the line, yaitu menggunakan poster, booklet, leaflet, ataupun
pameran. Hal tersebut tentu tidak efektif untuk penyampaian pesan, terutama
pesan yang ditujukan untuk anak-anak muda. Kini di era WEB 2.0, aktifitas
social marketing menjadi lebih mudah, efektif dan efisien. Setiap orang diajak
pula untuk aktif, bersama-sama mengikuti kegiatan sosial marketing melalui
opini, essay, fotografi, ataupun uploud video yang berisi kampanye sosial
marketing.
Seperti
yang telah digalakkan oleh UNICEF Indonesia yang mempunyai akun U-Report Media
di twitter dan Facebook, yaitu akun untuk social marketing yang ditujukan
sebagai tempat anak-anak muda untuk berkontribusi meyumbangkan ide, dan
menyuarakan isu-isu yang berhubungan dengan anak muda dan remaja di Indonesia.
Hal tersebut tentu sangat efektif, karena akun sosial marketing tersebut
ditujukan untuk dan dibuat oleh anak-anak muda sendiri. Isu-isu yang
berhubungan dengan anak-anak muda seperti narkoba, sex bebas, dan HIV AIDS
dapat diinformasikan di akun tersebut, selain itu juga melatih kreatifitas kaum
muda Indonesia untuk berekpresi menyuarakan pendapatnya melalui video,
fotografi, ataupun essay mengenai isu-isu yang berhubungan dengan anak-anak
muda dan remaja, dan langsung dapat diupload di akun U-REPORT tersebut. Berkat
WEB 2.0 aktifitas sosial marketing menjadi lebih efektif, efisien dan tepat
sasaran.
BukuAcuan
Dominick, J. R. (2008). The Dynamics of Mass Communication: Media in
the Digital Age, Tenth Edition, McGraw-Hill, International Edition
Grant, A. E. & Meadows, J. H.
(2010). Communication Technology Update and Fundamentals. 12th Edition. Focal Press
Joseph
Dominick, Fritz Messere & Barry L. Sherman. 2004. Broadcasting, Cable, The Internet, and Beyond: An Introduction To
Modern Electronic Media. New York: McGraw Hill
Philip
Kotler, Ned Roberto, Nancy Lee, Social Marketing
Improving the Quality of Life, Sage Publications, New Delhi, India.
Raddick,
Randy; King, Elliot. Internet Untuk Wartawan-Internet Untuk Semua Orang.
1996. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
Rogers,
E.M. (2003). Diffusion of Innovations, 5th
edition, NY: Free Press
Straubhaar, J., LaRose, R. & Davenport R., (2011). Media Now: Understanding Media, Culture, and Technology, 2011 Update
Seventh Edition. Thomson-Wadsworth
No comments:
Post a Comment