Friday, 10 April 2015

Social Marketing di Era Web 2.0


         Perkembangan teknologi dan komunikasi kini menjadi semakin dekat dan erat hubungannya dengan adanya inovasi di berbagai sarana komunikasi. Menurut Rogers (2003) Komunikasi yaitu pertukaran pesan untuk mencapai pengertian bersama antara dua orang atau lebih, sedangkan teknologi komunikasi merupakan sarana atau alat manusia dalam bertukar pesan tersebut.
Dari masa ke masa, teknologi komunikasi semakin berkembang. Selalu ada inovasi di bidang teknologi komunikasi untuk menjawab berbagai kebutuhan manusia, baik untuk meningkatkan taraf hidup, memudahkan pekerjaan, sebagai media sosialisasi antar manusia, hingga sebagai sarana hiburan/entertaiment. Sejak ditemukan bahasa lisan dan tulisan, sejak itu pulahlah teknologi mulai ditemukan, berkembang, dan terus disempurnakan mengikuti perkembangan jaman dan kebutuhan manusia.
Bukan hal asing lagi ketika kita memperoleh informasi dari majalah atau koran, memiliki telepon, televisi, radio, dan yang teranyar adalah komputer dengan jaringan internet di dalamnya, itulah hasil dari perkembangan teknologi komunikasi. Internet yaitu jaringan hardware yang bisa menghubungkan komputer di seluruh dunia, dengan menghantarkan informasi secara instan dan global. Internet sendiri berasal dari kata inter-network, dimana awal mula internet hanyalah untuk komunikasi nonkomersial, dan hanya digunakan untuk pertukaran data di suatu perusahaan atau institusi. Kini internet berkembang menjadi media massa yang lebih luas, yang dapat menghantarkan dan menerima informasi antar pribadi ataupun kelompok.
Ketika kita menggunakan internet, maka kita dapat memanfaatkan beberapa layanan di dalamnya, yaitu komunikasi langsung misalnya aplikasi e-mail dan chat, layanan (software) diskusi menggunakan aplikasi milis, blog, bulletin, sumber informasi menggunakan World Wide Web (www). Dari aplikasi-aplikasi tersebut tentu membawa banyak manfaat dan kemudahan bagi masyarakat luas, tidak hanya untuk kepentingan bisnis saja, namun juga bermanfaat untuk menyuarakan pendapat, eksistensi diri, sosialisasi, dan juga sarana hiburan. Sehingga tak heran apabila kini aktivitas-aktivitas di berbagai sektor masyarakat pun berbasis internet, misalnya e-Banking, e-Learning, e-Government, dan lain sebagainya.
 Internet inilah yang merupakan pelopor munculnya era media baru. Media baru sebenarnya bukanlah hal baru, namun perkembangan di Indonesia baru benar-benar dapat dimaksimalkan manfaatnya di era globalisasi pada saat ini. Media baru yang dibentuk oleh komputer ini, dalam pandangan luas berbeda dengan radio, televisi dan komputer, namun merupakan konvergensi antara audio/video dengan World Wide Web.
Melalui layanan World Wide Web atau web di jalur internet, media baru atau media online menjadi sarana komunikasi yang bersifat kolektif, dimana masing-masing individu didalamnya dapat saling bertukar pendapat, informasi, mendapatkan berita yang up to date secara cepat, dan efisien. Web mampu memberikan informasi bagi pengguna komputer yang terhubung denga  jaringan internet.
Adalah Barners-Lee dari Massachusetts Institute of Technology yang pertama kali mengelalkan dan mengembangkan situs web. Tentu untuk saat ini, web mengalami banyak perkembangan. Dari awal ditemukan, web berbentuk standart dan dikenal dengan WEB 1.0. Web tersebut masih bersifat statis dan informatif. Untuk berbagai layanan di internet berwujud static web dan dihubungkan oleh hyperlink. WEB 1.0 ini hanya bersifat satu arah dan hanya berbentuk profil, portal berita, ataupun email. Hingga pada tahun 2003, O’Reilly Media mencetuskan era WEB 2.0, yang merupakan pengembangan dari WEB 1.0. WEB 2.0 ini memiliki keunggulan, pengguna web dapat saling berinteraksi, tidak hanya pasif menerima informasi, namun bisa juga memberikan input berupa komentar, mengupload foto, video.
Di era WEB 2.0 inilah media baru mulai berkembang, melalui berbagai akun sosial seperti blog, facebook, twitter, youtube, semua orang bisa menjadi sumber informasi. Informasi yang disampaikan dapat lebih cepat, efektif, dan efisien. Bila dulu ketika menggunakan media konvensional seperti Koran atau majalah untuk mengemukakan pendapat, maka akan ada pihak editor majalah yang akan menyeleksi pesan kita, belum lagi tata letak majalah/Koran yang terbatas, sehingga kebebasan kita untuk berekspresi terbatas. Namun kini, berkat WEB 2.0, setiap orang bebas mengungkapkan ide, masukan, ataupun kritikan melalui berbagai macam akun yang terdapat dalam web tersebut.
Salah satu aktifitas sosial yang semakin berkembang dengan era web 2.0 yaitu social marketing atau pemasaran sosial. Social marketing adalah perancangan program yang bertujuan untuk merubah perilaku seseorang, demi meningkatkan kesehatan, mencegah kecelakaan atau menjaga lingkungan, dan biasanya dilakukan oleh pemerintah atau lembaga nirlaba. Perinsip sosil marketing yaitu menolak perilaku potensial yang negative, memodifikasi beberapa perilaku dan meninggalkan perilaku lama. Salah satu contoh kegiatan sosial marketing adalah ajakan untuk berhenti merokok, stop narkoba, penggunaan alat kontrasepsi untuk mengendalikan angka kelahiran, penghentian penebangan pohon secara liar, dan lain sebaginya.
Tujuan dari sosial marketing yaitu dapat merubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok, hal tersebut tentu bukanlah hal yang mudah untuk dijalankan. Sehingga dalam hal ini diperlukan media yang tepat untuk menyampaikan pesan, agar informasi yang disampaikan dapat tepat sasaran. Media yang digunakan untuk social marketing dahulu hanya menggunakan karakter media below the line, yaitu menggunakan poster, booklet, leaflet, ataupun pameran. Hal tersebut tentu tidak efektif untuk penyampaian pesan, terutama pesan yang ditujukan untuk anak-anak muda. Kini di era WEB 2.0, aktifitas social marketing menjadi lebih mudah, efektif dan efisien. Setiap orang diajak pula untuk aktif, bersama-sama mengikuti kegiatan sosial marketing melalui opini, essay, fotografi, ataupun uploud video yang berisi kampanye sosial marketing.
Seperti yang telah digalakkan oleh UNICEF Indonesia yang mempunyai akun U-Report Media di twitter dan Facebook, yaitu akun untuk social marketing yang ditujukan sebagai tempat anak-anak muda untuk berkontribusi meyumbangkan ide, dan menyuarakan isu-isu yang berhubungan dengan anak muda dan remaja di Indonesia. Hal tersebut tentu sangat efektif, karena akun sosial marketing tersebut ditujukan untuk dan dibuat oleh anak-anak muda sendiri. Isu-isu yang berhubungan dengan anak-anak muda seperti narkoba, sex bebas, dan HIV AIDS dapat diinformasikan di akun tersebut, selain itu juga melatih kreatifitas kaum muda Indonesia untuk berekpresi menyuarakan pendapatnya melalui video, fotografi, ataupun essay mengenai isu-isu yang berhubungan dengan anak-anak muda dan remaja, dan langsung dapat diupload di akun U-REPORT tersebut. Berkat WEB 2.0 aktifitas sosial marketing menjadi lebih efektif, efisien dan tepat sasaran.

BukuAcuan
Dominick, J. R. (2008). The Dynamics of Mass Communication: Media in the Digital Age, Tenth Edition, McGraw-Hill, International Edition
Grant, A. E. & Meadows, J. H. (2010). Communication Technology Update and Fundamentals. 12th Edition. Focal Press
Joseph Dominick, Fritz Messere & Barry L. Sherman. 2004. Broadcasting, Cable, The Internet, and Beyond: An Introduction To Modern Electronic Media. New York: McGraw Hill
Philip Kotler, Ned Roberto, Nancy Lee, Social Marketing Improving the Quality of Life, Sage Publications, New Delhi, India.
Raddick, Randy; King, Elliot. Internet Untuk Wartawan-Internet Untuk Semua Orang. 1996. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
Rogers, E.M. (2003). Diffusion of Innovations, 5th edition, NY: Free Press
Straubhaar, J., LaRose, R. & Davenport R.,  (2011). Media Now: Understanding Media,  Culture, and Technology, 2011 Update  Seventh  Edition. Thomson-Wadsworth 

No comments:

Post a Comment

FORMULA KEBERUNTUNGAN

The best luck of all is the luck you make for yourself (Douglas MacArthur)   Kita mungkin pernah tau bahwa di dunia ini ada jenis manusi...