Wednesday, 11 June 2014

GOD, WHITEHEAD AND I

Realitas bukanlah sesuatu yang statis, tetapi terus bergerak dan berubah dalam suatu proses evolusi yang tak kunjung berhenti. Dalam satuan-satuan aktual yang sudah lengkap, selalu terlibat dalam proses pembentukan dan mencipta diri.“ (Alfred North Whitehead)

            Walaupun menurut Injil semua makhluk diciptakan unik oleh Tuhan, namun saya rasa ketika saya remaja saya tak jauh beda dengan teman-teman seusia saya yang lainnya, yang kritis dengan lingkungan, yang selalu terusik dengan pikiran seperti ‘apakah Tuhan itu benar ada’, atau ‘Tuhan itu jenis kelaminnya apa‘, ‘kenapa Tuhan menciptakan saya’ , ‘kenapa saya bisa menjadi pribadi seperti saya sekarang ini’ dan lain sebagainya. Selain itu juga merupakan masa dimana saya mulai meraba ‘siapa saya sebenarnya’ bukan ‘siapa saya dimata orang lain’. Buat saya, bukan orang lain yang seharusnya tahu tentang saya, namun sayalah yang seharusnya tahu tentang siapa saya sebenarnya.
            Dan akhirnya saya harus mengakui, bahwa saya pribadi merupakan bentukan dan didikan lingkungan dan orang tua saya. Sifat, tingkah laku, cara berbicara, cara duduk, cara makan, dan bahkan cara tertawa dan tersenyum pun merupakan bentukan dari orang tua dan juga lingkungan saya. Selama dua puluh tahun saya tinggal di bumi ini, banyak pengetahuan-pengetahuan, hal-hal menarik, budi pekerti, dan juga bahkan hal-hal buruk sekalipun yang saya serap dari orang tua dan lingkungan saya, sehingga akhirnya menjadi ‘saya’ yang seperti sekarang ini. Karena, seperti yang diungkapkan Whitehead, realitas adalah sesuatu yang dinamis, dan akan terlibat dalam proses pembentukan dan penciptaan diri.
Saya termasuk orang yang mempunyai sifat parent ego-state. Kelakuan, pemikiran dan perasaan saya, banyak yang saya tiru dari orang tua atau guru saya. Mungkin, ini juga karena saya orang Jawa, yang secara turun temurun sudah dibekali wejangan, bahwa kita sebagai anak harus mentaati orang tua. Segala hal yang dilakukan orang tua selalu benar di mata mereka, sedangkan hal yang saya lakukan, selalu salah di mata mereka. Sehingga perilaku-perilaku yang saya tiru dari orang tua saya tersebut sudah mendarah daging dalam kehidupan saya, tanpa sadar saya akan taat terhadap orang tua, karena norma itu sudah masuk program Parent.
Saya sadar, saya yang dibesarkan dalam keluarga dan lingkungan budaya Jawa yang kental, telah membentuk pribadi saya menjadi benar-benar penurut, dimana saya harus selalu menyesuaikan perintah dan aturan dari orang tua. Bahwa saya harus selalu bersikap sopan dengan orang lain, walaupun saya kurang senang dengan mereka. Saya harus duduk diam dan berdandan sopan bila ada tamu. Saya tidak boleh nakal dan melawan orang tua. Saya harus selalu tersenyum, walau hati sedang bersedih dan ingin menangis. Saya menyebut hal itu sebagai topeng kesempurnaan. Jika di sekolah dulu pun, kadang saya berperilaku demikian. Misalnya saat di kelas, saya harus mendengarkan guru baik-baik, tidak mengobrol sendiri di kelas, walau sebenarnya suasana sudah sangat membosankan dan tidak makan di kelas, walau sebenarnya perut sudah keroncongan. Walaupun saya tidak suka dan tidak nyaman dengan orang tua ataupun guru saya tersebut, namun saya tidak berani menunjukkan sikap melawan atau memberontak saya.

Namun, dengan bertambahnya usia, dan juga bertambahnya pengalaman saya (baik dari kegiatan-kegiatan yang saya ikuti, ataupun juga dari pergaulan dengan teman-teman sebaya), saya menjadi semakin kritis. Saya tidak lagi menjadi anak yang lemah dan penurut seperti dulu lagi, namun lebih kritis dan berani dalam mengambil sikap. Saya jadi merasa lebih nyaman, dan benar-benar menjadi diri saya sendiri. Kini, saya mampu menghadapi segala macam situasi dengan gembira, kreatif dan intuitif sebagaimana terdapat pada anak kecil yang masih polos. Peristiwa-peristiwa yang telah dan akan saya alami nanti, secara tidak sadar akan terlibat dalam proses pembentukan dan penciptaan jati diri saya.

No comments:

Post a Comment

FORMULA KEBERUNTUNGAN

The best luck of all is the luck you make for yourself (Douglas MacArthur)   Kita mungkin pernah tau bahwa di dunia ini ada jenis manusi...