Friday, 13 June 2014

TENTANG PERHATIAN

Pernah mendengar istilah : The more you care, the more you have to lose? Yang berarti semakin besar kamu memberikan perhatian kepada seseorang, maka semakin besar kamu kehilangan dia ketika dia pergi. Istilah tersebut ada benarnya, namun alangkah lebih baiknya jika kita selalu berfikiran positif dalam memandang sesuatu. Bagaimana kalau analoginya kita balik, yaitu perhatian berbanding lurus dengan kebahagian, semakin kita memberikan dan mendapatkan perhatian dari seseorang maka semakin besar kadar rasa bahagia kita, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, sehingga tak dapat dipungkiri ingin selalu diperhatikan dan memperhatikan orang lain.
Diperhatikan dan memperhatikan orang lain, berarti terdapat tukar-menukar perhatian. Kesatuan  perhatian yang terdapat jika dua orang saling tukar menukar perhatian disebut Stroke. Stroke atau perhatian terbagi dalam beberapa bentuk, mulai dari yang sederhana hingga yang lebih kompleks. Bentuk perhatian yang sederhana, misalnya perhatian verbal dengan mengucapkan “Take care ya.” Atau juga bisa dengan pertanyaan “ kamu sudah makan belum? Jangan telat makan, nanti kamu sakit”. Perhatian juga dapat berupa sesuatu yang bersifat materi, misalnya : saya memberi hadiah ulang tahun kepada orang tua saya, atau saya memberi uang kepada pengamen jalanan.
Mungkin dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah biasa melakukan stroke, sampai kita tidak sadar akan hal itu. Kita akan sadar jika telah terjadi penyimpangan dalam stroke, misalnya saja, saat perhatian kita kepada orang lain tak berbalas. Kita menyapa dan tersenyum dengan seseorang, namun orang tersebut tidak membalas senyum dan sapaan kita, maka kitapun akan merasa tidak nyaman. Macam-macam pertanyaan bergejolak dalam benak kita, “Adakah yang salah sama diriku, sampai dia tidak mau membalas sapaanku tadi?”
Kita sudah terlalu biasa menerima perhatian, baik itu perhatian yang bersifat simple, seperti saling senyum dan mengucapkan selamat pagi, sampai perhatiaan yang lebih mendalam. Sehingga saat kita tidak menerima perhatian tersebut jiwa menjadi tidak tenang. Karena pada dasarnya setiap manusia membutuhkan perhatian.
Ada beberapa jenis perhatiaan, yaitu yang pertama dengan atau tanpa kata, verbal, atau non-verbal; yang kedua negative atau positif; dan yang ke tiga bersyarat atau tidak bersyarat. Saya akan memberikan contohnya satu-persatu.
Setiap weekend, saya dan teman-teman biasanya bertemu dan jalan bareng, kita biasanya makan, mengobrol, bergosip, dan foto-foto selfie. Kami tak hanya saling berbagi makanan, tapi juga berbagi cerita, kadang juga menepuk pundak, bersalaman, dan juga berpelukan. Dengan demikian dalam aktivitas tersebut terdapat penukaran perhatian dalam bentuk perkataan dan dalam bentuk tanpa kata, yang dinamakan juga bentuk perhatian verbal dan non verbal.
Perhatian yang ke dua adalah mengenai pehatian positif dan negative. Saya ambil contoh berikut ini : seorang anak tunggal dan berasal dari keluarga berada, namun sayang dia kurang mendapat perhatian yang cukup dari orang tuanya. Sehingga dia merasa kurang kasih sayang dan perhatian. Sampai dewasapun dia masih seperti anak-anak, dia selalu mencari perhatian orang lain dengan kenakalan-kenakalan dan keisengan yang dia buat. Sehingga orang lain atau teman-temannya akan memberikan perhatian yang negative kepadanya. Namun, buat dia, biarpun sakit, lebih baik diperhatikan secara negative, daripada tidak mendapat perhatian sama sekali.
Bentuk perhatian yang terakhir adalah mengenai perhatian yang bersyarat dan tidak bersyarat. Sebagai contoh, biasanya setiap perusahaan akan memotifasi para karyawannya dengan memberikan award atau penghargaan bagi karyawan yang berprestasi. Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi dan perhatian perusahaan bagi para karyawannya. Misalnya, apabila divisi marketing mencapai target perusahaan, mereka akan mendapat penghargaan dan bonus lebih dari perusahaan. Apabila divisi tersebut tidak mencapai target, maka merekapun tidak mendapat award yang telah dijanjikan tersebut. Itulah salah satu bentuk perhatian yang bersyarat.
Biasanya perhatian bersyarat bisa bersifat negative juga. Misalnya saat perusahaan hanya akan memberikan perhatian saat karyawan berdemo atau mogok kerja, sehingga kadang-kadang karyawan sering mogok kerja atau bahkan berdemo dengan disertai perusakan, agar dia mendapat perhatian perusahaannya.

Demikian sebagian kecil, contoh bentuk-bentuk perhatian dalam hidup kita sehari-hari. Yuk, saling mengisi dan melengkapi satu sama lain dengan cara saling berbagi perhatian, tentunya dengan berbagi perhatian yang positive dan membangun. Selamat berbagi! J

No comments:

Post a Comment

FORMULA KEBERUNTUNGAN

The best luck of all is the luck you make for yourself (Douglas MacArthur)   Kita mungkin pernah tau bahwa di dunia ini ada jenis manusi...