Pernah mendengar istilah : The more you care, the more you have to lose? Yang berarti semakin
besar kamu memberikan perhatian kepada seseorang, maka semakin besar kamu
kehilangan dia ketika dia pergi. Istilah tersebut ada benarnya, namun alangkah
lebih baiknya jika kita selalu berfikiran positif dalam memandang sesuatu.
Bagaimana kalau analoginya kita balik, yaitu perhatian berbanding lurus dengan
kebahagian, semakin kita memberikan dan mendapatkan perhatian dari seseorang maka semakin besar
kadar rasa bahagia kita, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial,
sehingga tak dapat dipungkiri ingin selalu diperhatikan dan memperhatikan orang
lain.

Mungkin
dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah biasa melakukan stroke, sampai kita tidak sadar akan hal itu. Kita akan sadar jika telah terjadi
penyimpangan dalam stroke, misalnya
saja, saat perhatian kita kepada
orang lain tak berbalas. Kita menyapa dan tersenyum dengan
seseorang, namun orang tersebut tidak membalas senyum dan sapaan kita, maka
kitapun akan merasa tidak nyaman. Macam-macam pertanyaan bergejolak dalam benak
kita, “Adakah yang salah sama diriku, sampai dia tidak mau membalas sapaanku
tadi?”
Kita
sudah terlalu biasa menerima perhatian, baik itu perhatian yang bersifat
simple, seperti saling senyum dan mengucapkan selamat pagi, sampai perhatiaan yang lebih mendalam. Sehingga
saat kita tidak menerima perhatian tersebut jiwa menjadi tidak tenang. Karena
pada dasarnya setiap manusia membutuhkan perhatian.
Ada
beberapa jenis perhatiaan, yaitu yang pertama dengan atau tanpa kata, verbal,
atau non-verbal; yang kedua negative atau positif; dan yang ke tiga bersyarat atau tidak bersyarat. Saya akan
memberikan contohnya satu-persatu.

Perhatian yang ke dua adalah mengenai pehatian positif dan negative. Saya ambil contoh berikut ini : seorang anak
tunggal dan berasal dari
keluarga berada, namun sayang dia kurang mendapat
perhatian yang cukup dari orang tuanya. Sehingga dia merasa kurang kasih sayang dan perhatian.
Sampai dewasapun
dia masih seperti anak-anak, dia selalu
mencari perhatian orang lain dengan kenakalan-kenakalan dan keisengan yang dia
buat. Sehingga orang lain atau teman-temannya akan memberikan perhatian yang
negative kepadanya.
Namun, buat dia, biarpun sakit, lebih baik diperhatikan secara negative,
daripada tidak mendapat perhatian
sama sekali.
Bentuk perhatian yang terakhir adalah
mengenai perhatian yang bersyarat dan
tidak bersyarat. Sebagai contoh, biasanya setiap perusahaan akan memotifasi para karyawannya dengan memberikan award atau penghargaan bagi karyawan yang berprestasi.
Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi dan perhatian
perusahaan bagi para karyawannya. Misalnya, apabila divisi marketing mencapai target perusahaan, mereka akan mendapat penghargaan dan bonus lebih dari perusahaan.
Apabila divisi tersebut tidak mencapai target, maka
merekapun tidak mendapat award yang
telah dijanjikan tersebut. Itulah salah satu bentuk perhatian yang
bersyarat.
Biasanya
perhatian bersyarat bisa bersifat negative juga. Misalnya saat perusahaan hanya akan
memberikan perhatian saat
karyawan berdemo atau mogok kerja, sehingga
kadang-kadang karyawan
sering mogok kerja atau bahkan berdemo dengan disertai
perusakan, agar dia
mendapat perhatian perusahaannya.
Demikian
sebagian kecil, contoh bentuk-bentuk perhatian dalam hidup kita sehari-hari. Yuk, saling mengisi dan melengkapi satu sama lain dengan
cara saling berbagi perhatian, tentunya dengan berbagi perhatian yang positive
dan membangun. Selamat berbagi! J
No comments:
Post a Comment